Materi I
Drs. H. Purwadi, M.Si. :
saking sayangnya kepada anak, tidak ingin anaknya gagal, sampai-sampai memberikan perlindungan kepada anak secara ekstra yang mungkin itu justru tidak mendorong si anak menjadi sosok anak yang mandiri, prestasi. Hal tersebut malah membuat si anak menjadi manja.
Anak bukan individu dewasa, belum bisa berfikir seperti kita. Mereka masih dalam proses pertumbuhan yang memerlukan bimbingan. Dibimbing berbeda dengan dituntun. Dituntun itu semuanya harus ditentukan. Namun dibimbing itu diarahkan, biarkan si anak menentukan pilihan mereka sendiri atas bimbingan kita. Jangan disamakan pendidikan di zaman dulu dengan zaman sekarang. Tantangan yang ada pada zaman sekarang berbeda dengan zaman sekarang.
Terkadang orang tua memberikan tekanan kepada si anak dengan tuntutan yang tinggi. Dibentak, diharuskan dan lain sebagainya. Seharusnya orang tua mengajak anaknya dengan kalimat " Ayoo kita belajar bersama, kau akan sukses !!" atau dengan "Apa kesulitan yang kau hadapi naak ...???"
Kalau anak belajar, orang tua juga memegang sesuatu sehingga anak melihat orang tua juga belajar.
Ada cerita, orang tua sukses, namun anaknya tidak. Yang dilihat oleh anak di rumah bukanlah proses yang menjadikan mereka hebat, namun sisi santainya. Mereka hebat di kantor, di hadapan orang lain. Hal ini karena semua pekerjaan rumah dikerjakan oleh pembantunya. Marilah kita tampakkan proses yang menjadikan kita menjadi orang hebat, sehingga anak juga termotivasi untuk berusaha menjadi hebat.
Mari dilihat dalam Quran surat Ali Imron ayat 159 dan An Nahl 125.
Aristoteles :
Marah itu memang mudah, begitu mudahnya sampai-sampai semua orang bisa marah. Oleh karenanya marahlah dengan :
1. Marah yang tepat waktunya
2. Pada orang yang tepat
3. Dengan kadar yang sesuai
4. Pada waktu yang pas, demi tujuan yang benar, dengan cara yang baik,
Yang diperlukan anak :
1. Pemahaman
2. Dukungan
3. Dorongan
4. Ciptakan kondisi yang kondusif
Anak itu memiliki perkembangan pikiran. Anak kelas 4 ke bawah biasanya saat dipanggil langsung menyahut. Namun anak kelas 4 keatas, apalagi kelas 6, kalau dipanggil sudah tidak seperti itu. Dia sudah mulai berpikir tentang apa yang mau dilakukan. Bahkan sampai-sampai, yang dia ikuti bukan orang tuanya namun malah temannya.
Jika anak sudah mulai memiliki teman yang banyak, maka kita biarkan saja. Yang kita kontrol itu adalah temannya. Yang penting temannya baik. Walau anak tidak pulang 2 minggu pun, tidak apa-apa tapi temannya baik daripada anak setiap hari pulang tapi temannya tidak baik.
Pembelajaran, evaluasi dan ujian itu adalah satu paket, sehingga kita tidak perlu takut akan pelaksanaannya. Kita hanya perlu untuk mengawalnya. Anak tidak perlu dipress dengan tekanan yang sangat menekan. Anak tidak perlu kita tuntut untuk mendapatkan hasil yang maksimal, namun kita dorong mereka untuk berusaha dengan kekuatan maksimal yang mereka miliki. Kita tidak bisa meminta anak untuk dapat nilai bagus di semua mata pelajaran. Biarkan mereka berusaha untuk memajukan kemampuan yang ada pada diri mereka.
Peran orang tua :
1. Sebagai model, reinforcement by the model & self reinforcement
2. Sebagai motivator
3. Sebagai inspirator
4. Sebagai teman/pendamping
5. Sebagi tempat mengadu
6. Sebagai pemberi support
Tipe parenting
Kontroling tinggi, kehangatan tinggi (Demokratik) : semua dikoordinasikan
Kontroling tinggi, kehangatan rendah (Otoriter) : anak di push tanpa kasihan
Kontroling rendah, kehangatan rendah (tidak mau tahu) : semua terserah anak
Untuk materi selengkapnya dapat di download disini.
Untuk rekaman paparan Drs. H. Purwadi, M.Si. dapat didownload disini atau disini jika link disamping gagal.
==================================================
Materi II
Drs. H. Sudarisman
I. TAHAP PENJAJAKAN
A. Belajar Materi UN
- Materi UN terdiri atas :
- Materi pelajaran kelas IV 40-50 %
- Materi pelajaran kelasV 20-30 %
- Materi pelajaran kelasVI max 20%
- Kisi-kisi dari dinas relatif sama dengan kisi-kisi tahun 2012
- Soal tahun 2013 tidak jauh beda dengan tahun 2012
Kegiatan belajar siswa di rumah :
Minta tolong orang tua
Pengecekan hasil belajar di sekolah setiap hari
Mengarahkan siswa agar tetap semangat belajar
Pendampingan anak dalam belajar
Kisi-kisi BI ada 49 padahal soal 50. Lha yang satu bagaimana ? ada 2 kemungkinan, yang satu no 50 akan sama dengan nomor 49 atau no 1 akan muncul 2 sehingga nomor kisi-kisi akan geser 1 ke bawah.
Matematika 40
IPA 40
Soal ditulis oleh guru yang dipilih saat diklat di Dinas
Guru Membimbing
- 1 hari 1 konsep (1 hari 3 mapel @ 1 konsep)
- Menguji individu
- Membimbing anak khusus yang belum menguasai konsep
- Pemantauan belajar
- Perlu kesabaran
1. Doa ibu mustajab
Doakan setiap saat
2. Doa anak
2. Doa anak
Berdoa bersama keluarga
3. Doa guru
3. Doa guru
Berdoa bersama guru dan teman
Untuk materi selengkapnya dapat didownload disini
Adapun untuk rekaman paparan Drs. H. Sudarisman dapat didownload disini.
Kirim komentar:
0 comments:
Silahkan berikan komentar dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tanpa menggunakan kata-kata kotor, jorok dan yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Jika ada saran dan masukan yang dikhususkan kepada seseorang mohon dikirim melalui email sdmuhwibraga@gmail.com. Terima kasih atas komentar yang diberikan.