"Pendidikan Untuk Anak"
Problematika remaja sekarang. Itulah salah satu hal yang diangkat pada pengajian ahad pagi yang dihadiri oleh Bapak/Ibu Orang tua/Wali siswa SD Muhammadiyah Wirobrajan 3. Pengajian kali ini dilaksanakan pada hari Ahad tanggal 14 April 2013.
Pengajian dimulai dengan disampaikan problematika remaja sekarang, yaitu:
- GAME ONLINE. Tidak dipungkiri lagi, bahwa sekarang game online sudah menjamur di mana-mana.
- Gelombang trend dan idola. Fakta: antrian tiket justin bieber sampai 1 Km. Tiket Lady Gaga habis 44.000 dengan harga tiket Rp 465.000,00
- Mencoba-coba. BNN: "3 dari 10 pelajar di Indonesia pernah merokok sebelum usia 10 tahun"
- Mengekor tradisi yang bukan tradisi Islam,contoh valentine day
- Sosial media. Karena orang tua yang mengajari. Saat pulang kerja yang dipegang HP.
Problematika yang lainnya yaitu:
- Ikhtilat(pergaulan putra dan putri)
- Pacaran / hubungan tanpa status. Jogja urutan ke-2 untuk AIDS
- Warnet Mesum
Bagaimana seharusnya ?
Bagaimana doa kita setiap hari : Robbana hablana min azwajina wadzurriyyatina qurrota'ayun wajalna lil muttaqina imama.
Doa yang dikabulkan bukanlah doa yang diucapkan, namun apa yang kita pikirkan setelah kita berdoa.
Doa harus diimpementasikan :
a. Secara internal : menjadikan istri dan anak sebagai qurrota'ayyun
b. eksternal : menjadikan lingkungan mendukung
Empat pilar pendidikan :
- Rumah
- Sekolah
- Tempat ibadah
- Masyarakat
Saat ini tempat ibadah hanya sebagai rutinitas ibadah saja. Seharusnya dijadikan sebagai tempat pendidikan anak.
Pendidikan berbeda dengan pengajaran. Pengajaran adalah trasfer ilmu. Pendidikan itu adalah pembentukan karakter.
Saat kunjungan konsulat dari Jepang dan dari PP diarahkan ke SD Muh Sapen. Di sana tamu tersebut bertanya kepada SD Muh Sapen, Apa indikator keberhasilan pendidikan di sekolah ini ?
Maka ditunjukkan piala-piala sapen. Maka dijawab:"Bukan, bukan itu". Ditunjukkanlah piagam dan sertifikat mereka. Dijawab kembali :"Bukan, bukan itu". Maka kemudian tamu tersebut menginginkan untuk melihat kurikulum sapen. Maka ditunjukkanlah kurikulum sapen. Disitu tamu tersebut melihat ada pelajaran sholat. Maka dilihatlah sholat anak-anak sapen. Setelah melihat sholat anak-anak sapen yang kurang baik, maka dikatakan :"Pendidikan di sekolah ini belum berhasil. Di tempat kami tidak ada pelajaran sholat, namun kami mendidika anak-anak kami untuk khusuk saat menghadap matahari."
Di Jepang untuk masuk ke TK bukan menulis huruf yang dijadikan pathokan, namun bagaimana si anak mampu untuk tersenyum dengan ikhlas.
Tanggungjawab 4 pilar
- Pendidikan iman anak
- Pendidikan akhlak anak
- Pendidikan fisik
- Pendidikan intelektual anak
- Pendidikan psikis
- Pendidikan sosial anak
- Pendidikan seksual anak
Bagaimana pendidikannya:
- Dengan keteladanan
- Dengan adat kebiasaan
- Dengan nasihat
- Dengan memberi perhatian
- Dengan hukuman dan hadiah
Pengajian ditutup pada pukul 09.30 WIB.
Rekaman pengajian dapat didownload dengan klik disini atau klik pada box download di sebelah kanan bawah.
Azmi-red.2013
Kirim komentar:
0 comments:
Silahkan berikan komentar dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tanpa menggunakan kata-kata kotor, jorok dan yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Jika ada saran dan masukan yang dikhususkan kepada seseorang mohon dikirim melalui email sdmuhwibraga@gmail.com. Terima kasih atas komentar yang diberikan.